Minggu, 17 Juli 2011

Pemilihan Dai Cilik

Menjelang bulan ramadhan tahun ini, Pemilihan Dai Cilik atau Pildacil bergulir kembali. Anak-anak berusia antara 13 sampai dengan 16 tahun, baik laki-laki maupun perempuan se Indonesia menjadi pesertanya. Program ini ditayangkan oleh sebuah stasiun televisi swasta nasional, jam 18.30 – 21.00, pada hari Sabtu dan Minggu, dimulai 2 Juli 2011.

Generasi penerus bangsa yang masih sangat belia tersebut dengan gayanya masing-masing, yang kekanak-kanakan, lugu, lucu, sok pintar, sok dewasa, sok menggurui, dengan percaya diri berdiri diatas panggung, bicara tentang iman, surga, neraka, kejujuran, pahala, dan ajaran-ajaran islam yang lain. Yang menarik ada juga yang bicara tentang korupsi.
Seperti pemilihan dokter cilik, dan pemilihan cilik-cilik yang lain, sesungguhnya Pemilihan Dai Cilik ini bukanlah kejuaraan untuk memilih dai, tetapi adalah putra-putri bangsa yang sedang belajar atau melatih kemampuan untuk menjadi dai kelak dikemudian hari, karena mereka belum cukup memenuhi persyaratan menjadi seorang dai, misalnya dari segi ilmu islam, bahasa asing terutama bahasa Arab, usia dan lain-lain. Tetapi terlepas dari itu semua, mereka adalah bibit-bibit unggul yang patut kita banggakan dan selanjutnya terus dibina, agar menjadi manusia yang berguna untuk agama, keluarga, bangsa dan Negara.
Setiap melihat tayangan acara ini saya selalu teringat akan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), yaitu lomba membaca ayat-ayat suci Al Quran, yang bisa diikuti segala umur, baik yang diselenggarakan secara nasional maupun internasional. Kedua peristiwa ini bisa sama-sama digunakan untuk mengukir prestasi. Alangkah indahnya apabila Pemilihan Dai Cilik dikembangkan ke tingkat internasional, seperti halnya MTQ, sehingga anak-anak islam dari seluruh dunia bisa mengikutinya dan saling mengenal satau sama lain, tentu saja dengan menggunakan pengantar bahasa Inggris. Saya yakin peserta dari Indonesia pasti ada yang bisa menjadi juara, mengingat saat ini tidak sedikit anak-anak Indonesia mahir berbahasa Inggris.
Acara ini bukan sekedar Pemilihan Dai Cilik, tetapi terselip juga peragaan busana muslim anak. Cobalah tengok pakaian yang dikenakan para peserta, bagus-bagus dan modis, padahal tidak semua peserta dari keluarga mampu. Dengan demikian para peserta punya peran ganda, disatu sisi mengikuti audisi dan disisi lain sebagai peragawan dan peragawati, walaupun tidak berlenggak-lenggok diatas catwalk. Mudah-mudahan ada honornya.
Semoga sukses selalu.



Related Posts by Categories



Widget by Hoctro | Jack Book

Tidak ada komentar:

Posting Komentar