Rabu, 06 Juli 2011

Kanker Payudara dan Kemoterapi

Sampai saat ini apa yang menjadi penyebab pasti dari penyakit kanker, termasuk kanker payudara belum ditemukan. Dugaan-dugaan yang muncul adalah; karena faktor genetik, tidak olah raga, tidak menyusui, pola makan yang kurang sehat, sering makan junk food, sering makan yang gosong-gosong karena dibakar seperti sate, ikan bakar, steak, makanan yang dalam proses pengolahannya melalui proses permentasi, makanan-minuman yang menggunakan bahan pengawet dan lain-lain. Untuk menghindari kanker dan peyembuhannya, seorang dokter penduduk Pekayon Bekasi, yang istrinya menderita kanker payudara stadium empat menganjurkan mengurangi makan daging, ikan dan telur, serta secara rutin minum ramuan daun sirsak. Beliau sekarang jualan ekstrak daun sirsak.Untuk manfaat buah dan daun sirsak akan saya tulis pada kesempatan lain.
Pada kesempatan ini saya tidak akan membahas penyebab kanker, namun akan berbagi. Menyeritakan secara garis besar apa yang dialami penderita kanker payudara yang telah dioperasi dan bagaimana efek dari kemoterapinya, dari Bunga (nama samaran), seorang ibu rumah tangga yang berusia 54 tahun dan dikarunia dua orang anak.



Secara perlahan-lahan payudara semakin besar, puting susunya tertarik kedalam dan kemudian putingnya luka tak sembuh-sembuh. Setelah berkonsultasi dengan dokter, maka dilakukan biopsi, yaitu pengambilan jaringan pada bagian payudara yang bermasalah untuk diperiksa di laboratorium. Hasilnya perempuan ini terdektesi kanker payudara stadium dua. Rekomendasi dokter adalah operasi. Pada bulan Januari 2010, Bunga menjalani operasi pengangkatan total salah satu payudaranya. Terapi pasca operasi adalah kemoterapi. Kemoterapi tahap satu, sebanyak 12 kali (Seri 1a1b, 2a2b,3a3b,4a4b,5a4b,6a6b).
Sebelum dilakukan kemoterapi diambil sample darahnya. Apabila kadar leukosit dan trombosit baik baru kemoterapi bisa dilaksanakan. Diawali memasukkan obat kemo melalui infus, berupa cairan berwarna kuning. Dibotol infus tertulis MTX. Memakan waktu kurang lebih 3 jam. Dilanjutkan infus vitamin, yaitu cairan berwarna ping. Dibotolnya tertulis NO. Memakan waktu 6 jam. Diakhiri dengan cairan berwarna putih, tertulis RL, bilas atau spul, yang memakan waktu 6 jam. Selesai ini semua, diambil sample darah untuk mengetahui kembali kadar leukosit dan trombosit.
Dengan demikian pasien kanker bisa dimulai kemoterapi atau diperbolehkan pulang, kalau kadar leukosit dan trombositnya bagus. Kalau kadar leukosit dan trombosit kurang, untuk menaikkannya diinfus vitamin lagi, yakni cairan berwarna ping tersebut. Bila kadar leukosit lamban naik, maka alternatipnya diberi leukokin dengan cara disuntikkan di lengan bagian atas.
Obat rutin yang harus diminun adalah tamofen, 2 kali sehari 1 satu tablet, pagi dan malam hari. Setiap kali selesai kemoterapi seri a, diberi obat yang namanya cyclophospamide. Setiap minum 3 tablet, diminum pada malam hari. Tablet ini sebesar biji kacang hijau. Nampaknya obat yang harus dikonsumsi seumur hidup adalah tamofen..
Kemoterapi dilaksanakan 3 tahap. Tahap pertama, pasca operasi. Tahap kedua dilaksanakan enam bulan kemudian dari tahap pertama. Tahap ketiga dilaksanakan lima tahun setelah tahap kedua. Setiap tahap sebanyak 12 kali. Sehingga totalnya, 3 x 12 = 36 kali kemoterapi.
Sebagai tambahan, menurut seorang dokter ahli jantung yang menjadi konsultan sebuah produk kesehatan, apabila penderita kanker meninggal, maka yang menjadi penyebabnya bukan kankernya, tetapi efek dari kemoterapi. Kemoterapi bukan hanya mematikan sel-sel jahat, namun sel-sel yang baikpun ikut dihantam. Apa yang dikatakan pakar herbal mungkin benar. Buktinya? Pada saat dikemoterapi penderita sering mual. Setelah dilakukan kemoterapi, pada umumnya pasien mengalami rambut rontok, kuku jari tangan maupun kuku jari kaki menjadi hitam, daya pengecap berubah, sensitif terhadap bau, mudah capai dan lain-lain.
Semoga tulisan ini bermanfaat.


Related Posts by Categories



Widget by Hoctro | Jack Book

Tidak ada komentar:

Posting Komentar